Dua Lipa - DUA LIPA (Deluxe Edition)
Dua Lipa, penyanyi asal
Inggris berdarah Albania, mencuri perhatian tidak hanya karena namanya yang
unik atau sosoknya yang cantik, namun juga karena vokalnya yang
berkarakteristik khas. Dara yang kini berusia 21 tahun ini pun memiliki selera
dan musikalitas yang cukup edgy untuk kalangan penyanyi pop sepantaran dirinya.
Kini, setelah merilis single
debutnya, ‘New Love’, di Agustus 2015, dan perjalanan penuh dinamika
setelahnya, Dua Lipa pun merilis album debutnya, sebuah self-titled, “Dua
Lipa“, yang seolah merangkum lintasan karirnya selama ini. Dua Lipa memang
sudah sangat berniat untuk menjadi seorang penyanyi semenjak usia remajanya.
Dimulai dengan menyanyikan lagu-lagu cover di YouTube di usia 14 tahun dan
memberanikan diri pindah ke London di usia 16 tahun agar bisa lebih mulus
mencapai cita-citanya.
Sisanya memang tinggal
sejarah karena ketekunan Dua Lipa berbuah hasil, di mana produser dan musisi
sekelas Emile Haynie langsung menangani dirinya untuk track ‘New Love’ tadi,
yang juga disertakan dalam album ini sebagai salah satu bonus track edisi
deluxe. ‘New Love’ mengindikasikan jika Dua Lipa adalah seorang penyanyi yang
bergerak di ranah pop-alternatif, sebuah corak yang akhir-akhir ini menjadi
usungan rekan-rekannya sesama penyanyi pop; sebut saja Halsey atau atau Kiiara
misalnya.
Jauh sebelum “Dua Lipa”
dirilis di bulan Juni ini, Dua Lipa telah dengan sangat rajin merilis single
demi single yang tentunya selain memperkenalkan sosok dirinya, selain juga
membangun hype untuk album ini. Dan single-single tersebut disertakan dalam
album. Sebagai susulan ‘New Love’ ia menghadirkan ‘Be The One’, sebuah track
atraktif yang memadukan dengan pas antara pop easy listening dengan sisi edgy
dari pop alt. Hadirnya Digital Farm Animals memberi sentuhan tersendiri untuk
nuansa dance lagunya.
Hadir berikutnya adalah
‘Last Dance’ yang menegaskan karakter Dua Lipa sebagai penyanyi pop alt
kenamaan masa kini. Vokalnya yang powerful namun sedikit gloomy dihadirkan
dalam alas beat electronic yang anthemik. Yang menarik dari Dua Lipa, meski
sebenarnya ia memiliki modal untuk tampil gelap dan murung (vokalnya sangat
mendukung untuk itu), adalah pemilihan untuk tetap tampil “ringan”. Setidaknya
bisa diindikasikan dengan single berikutnya yang dilepas, ‘Hotter Than Hell’, yang
meski masih dalam kerangka alt pop, tapi jelas mulai memasuki ranah pop yang
lebih tradisional. Apalagi bumbu tropical yang membalur lagunya mendukung untuk
itu.
Kadar pop semakin tebal dan
pekat saja untuk rilisan Dua Lipa berikutnya, yaitu track up-beat ‘Blow Your
Mind (Mwah)’. Awalnya lagu seolah-olah adalah sebuah synth-pop atmosferik,
namun memasuki chorus, notasi tiba-tiba berubah menjadi lebih playful, lengkap
dengan gimmick suara mencium. Sedangkan kolaborasinya bersama Miguel dalam
‘Lost In Your Light’ (satu-satunya featuring act dalam albumnya), adalah sebuah
pop-dance yang vibrant dan catchy. Bayangkan The Weeknd dalam versi yang jauh
lebih nge-pop, maka demikianlah ‘Lost In Your Light’.
Single paling mutakhir yang
dilepas oleh Dua Lipa untuk albumnya, dan dirilis setelah album bisa didengar
secara penuh adalah ‘New Rules’, sebuah track yang dengan pasti menjejakkan
kakinya di ranah pop secara lebih kuat. Lagu pop-dance jelas sangat mengincar
trend masa kini di mana latin dan tropical tengah mengambil tempat dengan baik
di kalangan pendengar musik pop.
Dua Lipa sempat menyebutkan
jika Christina Aguilera, Stereophonics, dan Robbie Williams, adalah para musisi
yang mempengaruhi dirinya semasa remaja. Imprint para idolanya tersebut bisa
ditemukan dalam warna musik Dua Lipa, hanya saja sang penyanyi rupanya
berkembang dengan cukup baik hingga bisa menemukan musikalitasnya sendiri. Satu
yang menarik, dan juga kekuatan lain dari Dua Lipa adalah ia mampu menulis
lagu-lagunya sendiri.
“Dua Lipa” adalah album pop
yang menyenangkan untuk didengar. Hanya saja, secara tone ia agak belepotan.
Sebagaimana yang dibahas sebelumnya, perlu dua tahun semenjak single debutnya
bagi Dua Lipa untuk merilis albumnya. Dua tahun adalah waktu yang relatif
pendek di satu sisi, namun juga panjang di sisi lain. Yang pasti dalam gap dua
tahun tersebut Dua Lipa seperti sedang mencoba menemukan karakteristiknya
hingga musikalitasnya pun mengalami transgresi dari alt pop edgy menuju pop
yang lebih mainstream.
Pergulatan tersebut yang
bisa dirasakan saat mendengar “Dua Lipa”. Ada track seperti ‘Garden’ yang meski
pop, namun terdengar gelap, namun ada juga ‘Begging’ yang cerah, laidback atau
easy going. Tentunya juga balada manis minimalis ‘Homesick’ di mana Chris
Martin dari Coldplay membantunya atau power-pop ‘No Goodbyes’.
Mayoritas materi dalam “Dua
Lipa” adalah banger yang dipastikan akan memuaskan pendengarnya. Harus diakui
pula jika setiap track dapat didengarkan secara mandiri dan relatif sama kuat
antara yang satu dengan yang lain. Seharusnya “Dua Lipa” memang sebuah album
pop yang solid. Hanya saja, pilihan Dua Lipa untuk tampil lebih mainstream
menutupi pesonanya untuk hadir sebagai penyanyi yang lebih spesifik ketimbang
seragam dengan banyak penyanyi pop lainnya.
Tapi tak mengapa. Sebagai
sebuah awal, “Dua Lipa” adalah awal yang baik, karena menegaskan jika Dua Lipa
bukan penyanyi pop karbitan. Selera musiknya bagus dengan kualitas vokal yang
dapat dibanggakan. Seharusnya ini sudah cukup untuk melejitkan namanya menjadi
superstar pop masa depan.
TRACKLIST
1. “Genesis” 3:25
2. “Lost in Your Light” (featuring Miguel) 3:23
3. “Hotter than Hell” 3:07
4. “Be the One” 3:22
5. “IDGAF” 3:38
6. “Blow Your Mind (Mwah)” 2:58
7. “Garden” 3:47
8. “No Goodbyes” 3:36
9. “Thinking ‘Bout You” 2:51
10. “New Rules” 3:32
11. “Begging” 3:14
12. “Homesick” 3:50
DELUXE
13. “Dreams” 3:40
14. “Room for 2” 3:28
15. “New Love” 4:31
16. “Bad Together” 3:58
17. “Last Dance” 3:48
Comments
Post a Comment